Kamis, 07 April 2016

Arti Sebuah Kesuksesan


The journey of a thousand miles begins with a single step 
~ Lao Tzu ~


Seperti yang dikatakan Bapak Lao Tzu, "Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah", sejauh apapun kamu melangkah, ingat kamu pernah meletakkan kakimu di titik nol. 

Banyak perjuangan melawan rintangan menuju kesuksesan. Rintangan-rintangan itu yang selalu menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Rintangan bisa berubah dalam bentuk apapun, menjadi apapun, dan selalu mengintai gerak-gerik kita. Tanpa disadari oleh kita, mereka sangat mahir masuk ke dalam tubuh dan jiwa kita. Bahkan sampai masuk ke sela-sela nadi dan nafas kita. 

Tahukah kamu? Apakah rintangan yang aku maksud di sini? Benar sekali! Nafsu adalah rintangan terbesar yang selalu menggagalkan kita menuju kesuksesan. 

Sekarang, aku ingin bertanya : "Sampai di titik apa, kalian menilai seseorang itu sudah sukses? Apakah jika seseorang punya mobil, rumah, banyak uang, banyak pasangan, banyak bisnis, atau apa?"

Tentu kalian punya penilaian masing-masing ya? Secara pribadi, aku punya penilaian sendiri tentang kesuksesan. Kesuksesan menurutku, ketika seseorang bisa menghargai jerih payah diri sendiri dan orang lain, tidak mengharapkan penghargaan dari orang lain karena kita sudah sukses atau lewat siapa kita sukses. Karena, tentu saja orang yang merasa sudah sukses, mereka pasti akan selalu ingat bagaimana mereka mendapatkan semua itu, siapa saja yang sudah berkontribusi dalam meraih semua itu. Mereka yang sudah sukses pasti ingat. Hanya saja, cara mereka mungkin tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan untuk membalas budi. 

Mungkin diantara kalian sependapat denganku, atau bahkan sangat bertolak belakang denganku. Itu wajar kok! Semua orang berhak memberikan pendapatnya masing-masing. 

Hingga saat ini, aku masih bingung ketika ada orang yang mengatakan "Sudah sukses tapi lupa dengan orang yang membawa dia sukses". Dari kalimat itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti "Harus sampai pada tindakan apa, ketika seseorang disebut sebagai orang yang membalas budi dan orang yang lupa dengan jasa seseorang?"

Apakah harus memuja-muja orang tersebut, apakah harus memberikan uang atau dalam bentuk apapun per bulan, apakah harus menolong orang atau keluarga orang tersebut sampai mendapat kesuksesan yang sama, ataukah hal lain seperti yang mereka harapkan? Aku rasa, semua itu penting sebagai bentuk balas budi tapi lebih penting lagi ketika kita memberikan semua itu dengan ikhlas. Ya, keikhlasan menolong orang tanpa mengharapkan imbalan apapun dalam bentuk apapun. Aku yakin, Tuhan akan memberikan lebih banyak dari apa yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Jadi, tolonglah teman-teman semua. STOP untuk mengatakan "Sekarang dia sudah sukses, tapi dia lupa dengan kita yang sudah menolongnya!" 

Kenapa aku mengatakan ini? Perlu kalian ketahui, belum tentu mereka sudah sukses loh! Kalau kalian berpikir, dia sukses karena dia sudah punya uang banyak, bisnisnya berjalan lancar, mobil dan rumah sudah punya, tapi mereka belum menghargai jerih payah dari mereka dan orang lain artinya dia belum sukses. Atau hanya karena tidak pernah memberi informasi, hilang kontak dengan kamu, terus itu artinya lupa dengan kamu, belum tentu mereka sudah sukses. Bisa jadi mereka sedang terpuruk, mencari ide-ide lain, intinya mereka sedang berusaha keras membangkitkan diri mereka.

Tetap berpikir positif, fokus dengan apa yang kalian punya sekarang. Mencari inovasi baru, bukan fokus mencari tahu orang yang sudah kalian tolong. 

Semangat ya! Apa yang ada di depan nanti adalah cerminan apa yang kita lakukan saat ini. Semoga kita bisa sukses bersama.

I love you all my friends 💗

Tidak ada komentar:

Posting Komentar