Selasa, 26 Juli 2016

Bulanpun Tersenyum

Hujan tahun lalu masih terasa
Mengguyur semua asa yang tersisa
Dingin menusuk relung hati
Mendambakan kehangatan yang telah mati

Bulanpun tersenyum mengerti
Seakan paham arti jiwa ini
Sepi, sepi dan sepi
Dimana rasa yang mulai pergi

Bulanpun tersenyum hangat
Seakan tahu hujan akan menjawab
Dan bintang menyetujui
Dan malam merestui

Sepenggal kisah yang terombang-ambing
Secuil harap memanggil
Semesta mengampiri
Semesta mengamini

Jogja, 26 Juli 2016
Ditulis di tempat terindah yang nyaman ❤

Senin, 25 Juli 2016

Dear Pria Pemikat...

Dear Pria Pemikat...

Tahukah kamu, setiap aku melihat hujan, kesejukan yang kurasakan seperti ketika kamu tersenyum padaku. Ah, rasa-rasanya ingin sekali menangkap senyuman manismu itu untuk aku simpan di tempat yang paling spesial di hatiku.

Setiap kali aku pergi ke pantai dan ku lihat senja, mengingatkan aku bagaimana hangatnya tutur katamu yang lembut. Entahlah...aku tak punya keberanian untuk bertemu denganmu. Hanya mendegar suaramu, jantungku langsung berdetak kencang tak beraturan. Hanya melihat wajahmu, semua pikiranku buyar.

Saat aku pergi ke puncak bukit dan aku melihat awan, memaksaku untuk menyeretku pada peristiwa ketika pertama kali kamu memberikan payung di teriknya matahari. Ketika itu, aku merasa kamu memberikan keteduhan seperti dari pancaran hatimu. Kenangan-kenangan indah ini tak akan pernah aku lupakan. Dan semakin membuatku resah, gelisah, dan gundah karena aku belum bisa mencurahkannya.

Dear Pria Pemikat...

Aku ingin sekali mengatakan semua kegelisahanku padamu. Kegelisahan tentang cinta yang kurasakan, tentang bagaimana aku mengagumimu, tentang apa saja yang membuatku susah tidur. Semua karenamu.

Apakah kamu ingat? Pertama kali kita dipertemukan oleh waktu yang begitu memahami? Di sana, pertama kalinya aku mendapatkan tatapan tajam darimu. Sampai sekarang aku masih teringat bagaimana matamu yang indah seperti menghipnotisku.

Jika alam semesta merestui kita, aku ingin sekali kembali ke tempat pertama kali kita bertemu. Dan di sana, akan aku ceritakan semua kegelisahanku.

Dear Pria Pemikat...

Aku hanya ingin mengatakan sesuatu yang belum pernah aku katakan pada siapapun. "Kamu adalah pria pemikat pertama dalam hidupku yang melekat di hatiku yang terdalam".

Untukku, kamu adalah kesempurnaan yang pernah aku temui.

Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah..
Kau membuat diriku akan selalu memujamu..
Di setiap langkahku, ku kan slalu memikirkan dirimu..
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu..
Janganlah kau tinggalkan diriku..
Tak kan mampu menghadapi semua..
Hanya kepadamu ku akan bisa..
Kau adalah darahku..
Kau adalah jantungku..
Kau adalah hidupku..
Lengkapi diriku..
Oh sayangku kau begitu SEMPURNA
Kau genggam tanganku, saat diriku lemah dan terjatuh..
Kau bisikan kata dan hapus semua sesalku..

Selasa, 19 Juli 2016

Menjalin Cinta Itu Tidak Semudah Yang Kau Bayangkan

Cinta memang indah. Tuhan menciptakan cinta untuk sebuah keindahan dan kebahagiaan. Ketika kita tidak bisa mengartikan cinta, cinta bisa berubah menjadi kebodohan. Banyak di luar sana kita dapati cinta semu. Terkadang, hanya untuk sesaat. Tapi, sebenarnya itu bukanlah cinta. Karena cinta itu abadi. Disaat orang memberikan perhatian, itu bukan berarti mereka juga memberikan cinta.

Alih-alih kita mengartikan itu cinta, tapi yang didapat hanyalah secuil goresan. Bijaklah dalam mengartikan cinta. Mungkin, kekaguman yang dirasakan itu tidak terkontrol. Jadi, kita tidak bisa membedakan mana cinta mana kekaguman.

Di dunia ini, ada banyak budaya berbeda di setiap tempat. Ada tempat-tempat dimana orang-orang dingin dan kita akan merasa seperti di kutub. Ada juga tempat dimana orang-orang sangat hangat dan membuat kita merasa terhanyut. Ketahuilah, tidak semua yang terlihat baik itu adalah hal baik dan tidak semua yang terlihat jahat itu adalah hal jahat. Bersikaplah bijak untuk diri kita karena kita yang mempunyai diri kita, bukan orang lain.

Waktu masih panjang untuk mencari banyak hal. Di luar sana, ada berjuta-juta macam orang dan masih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri.

Jumat, 15 Juli 2016

Alay Memang Lebay

Ada yang tahu apa arti kata ALAY? Dari berbagai sumber yang saya baca, ternyata alay itu berasal dari kata Anak LAYangan. Tapi, apa hubungannya Anak Layangan dengan istilah alay-alay yang sering kita dengar? Anak yang bermain layangan itu diidentikan dengan anak kampung. Jadi, istilah alay itu ditujukan kepada orang-orang yang kampungan. Tapi, saya ngga terlalu setuju dengan istilah kampungan. Mungkin lebih tepat jika alay itu adalah anak-anak yang terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu. 


Dampak Positif & Negatif

Ada dampak positif dari alay-alay ini. Misalnya, alay biasanya kreatif. Mereka berani melakukan sesuatu yang berbeda dan unik dari hal yang biasa. Dampak negatifnya, mereka lupa dengan peraturan yang seharusnya. Contohnya, banyak anak alay yang kreatif mengubah tulisan atau menciptakan istilah-istilah baru. Untuk saya, ini tidak bagus, karena kadang-kadang, beberapa alay tidak tahu tulisan atau bahasa baku yang sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Juga, bisa membuat bingung orang-orang yang membaca tulisan mereka yang susah dimengerti. 


Pesan saya : Jadilah alay yang berpendidikan! Alay boleh, asal di tempat-tempat yang tepat. Ciptakan hal-hal kreatif yang memberikan nilai positif ya 


Kebetulan, di Hamzah Batik (dulu Mirota Batik), saya menemukan coklat CEGAH 4L4Y. J4D1, 54Y4 T3R1N5P1R4S1 UNT03K M3NUL1S F3N0M3N4-F3N0M3N4 4L4Y D1 S3K1T4R K1T4.


Eh, virus alay sudah menjangkit tubuh saya ini. 

Kamis, 14 Juli 2016

Senja Di Tengah Malam

Malam tak bersenja
Senja tak bermalam
Dingin tak bernafas
Panas tak berbincang
Pagi merindukan siang
Siang menantikan senja
Dan senja menunggu malam
Saat hujan datang
Senja tetaplah terkenang

Hesty, 10 Juli 2016. 00:52

Sabtu, 09 Juli 2016

Kebebasan Yang Beraturan

Bebas adalah keadaan dimana kita bisa melakukan apapun yang kita mau tanpa harus ada aturan yang melarang. Saya juga mau sekali hidup bebas karena saya adalah orang yang bebas berekspresi. Tidak suka dibatasi oleh apapun.

Ketika saya sudah merasakan kebebasan, apa yang saya dapatkan? Saya mendapat banyak hal. Mulai dari memahami diri sendiri, memahami karakter orang lain, memahami lingkungan sekitar, dan masih banyak hal yang bisa saya pahami. Saya belajar dari kebebasan yang saya rasakan. Entah mengapa, kebebasan yang saya pilih itu kadang-kadang merindukan sesuatu.

Ketika itu, saya menyadari bahwa apapun kebebasan yang saya dapatkan di luar sana yang saya dapatkan dari meditasi, bersosialisasi, menjalin hubungan, berteman, berbisnis, itu tetap saja membuat saya gundah.

Apakah kita masih punya kebebasan? Jawabannya adalah tidak selalu. Kita masih punya alam yang memberikan kita batasan. Contohnya, kita bisa memanfaatkan alam semesta tapi dengan aturan tidak merusak. Saat kita ingin mengatakan hal buruk tentang orang lain, kita juga masih punya aturan, jangan membuat orang lain sakit karena perkataan kita. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh siapa, dimana atau dalam keadaan apa. Kita tidak bisa memilih untuk mempunyai suami orang Ternate atau orang Australia.

Tahukah Anda? Sejatinya, kebebasan itu adalah milik Tuhan. Tuhan bebas melakukan apapun yang Dia inginkan. Jadi, yang sebaiknya dilakukan adalah kebebasan yang beraturan.
Sulit untuk memahami ini. Tapi, setidaknya kalian bisa memahami keberadaan Tuhan.

Memahami Arti Open Minded

Maaf, sebelumnya. Saya tahu, untuk sebagian orang akan menjadi  kontroversi, tapi pahami dulu sebelum memberikan pendapat. Kalau salah dikoreksi, bukan dicaci. #ThinkSmart 
Untuk orang Indonesia seperti saya pribadi, open minded itu seperti harus bertentangan dengan lingkungan sekitar. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berpikir "Bagaimana kita bisa memahami arti open minded? Dan ada batasan atau tidak?"


Contohnya saja persoalan pacaran. Di negara saya, pacaran itu sudah biasa. Tapi, kalau di agama Islam, pacaran itu tidak diperbolehkan. Ini sangat kontroversial ya? Tapi, mengenai masalah pacaran, saya pikir orang di negara saya sudah open minded dan bisa menerima itu, tentu saja sebagian orang masih memberi batasan-batasan dalam berpacaran, dalam arti pacaran yang memberi dampak positif kepada pelakunya seperti memberi semangat satu sama lain dalam belajar atau saling mendukung. Tapi, bagi sebagian orang yang religius, pacaran itu dilarang karena menimbulkan fitnah atau memberi ruang gerak kepada syaitan untuk melakukan hal negatif.

Ada banyak contoh lain. Tapi, dari sini saya membuat kesimpulan tentang open minded. Menurut saya, open minded itu adalah cara berpikir yang berbeda dengan orang lain atau bisa dikatakan berpikir lebih modern yang logis dan bebas. Nah, ketika saya sudah menyimpulkan arti dari open minded itu sendiri, saya masih penasaran dengan satu hal yaitu tentang batasan-batasan dalam berpikir terbuka. Apakah ada?
Kalau memang ada batasannya, berarti bukan lagi berpikir terbuka, tapi masih berpikir tertutup. 

Akan tetapi, kalau memang tidak ada batasan dalam berpikir terbuka itu artinya 'orang yang berpikir terbuka memperbolehkan melihat suami atau istri berhubungan seksual dengan orang lain?' SURE? ARE YOU OPEN MINDED?

LGBT (Love Gonna Be True)

Tuhan menciptakan dua insan manusia yang indah yaitu laki-laki dan perempuan. Dari fisik dan mental, para laki-laki terlihat kuat. Sementara, para wanita terlihat anggun dan lemah lembut. Pada kenyataannya, di kehidupan sosial yang kita jalani sekarang ini, kita menemukan berbagai macam rupa dan karakter manusia seperti wanita yang terlihat seperti laki-laki atau laki-laki yang terlihat seperti wanita.

Mereka seperti kita, manusia ciptaan Tuhan. Saya pikir, di agama manapun, LGBT menjadi kontroversi. Karena penyimpangan seksual yang mereka alami. Tapi, apa mereka menginginkan itu? Oke! Mungkin ada sebagian orang yang awalnya Non LGBT menjadi postif LGBT. Tapi, dalam hal ini, saya tidak mau mengatakan mereka tidak normal, karena sebagian dari mereka berusaha keras untuk mencari jati diri mereka, dan orang yang mengatakan mereka tidak normal karena mereka pikir para LGBT tidak hidup sama seperti mereka. Saya rasa, tidak hanya pada kasus LGBT, di semua kasus dimana orang-orang hidup tidak seperti kebanyakan orang, pasti mereka akan mengatakan mereka tidak normal.

Sebenarnya itu tidak adil. Mereka ingin hidup seperti kebanyakan orang, tapi mereka selalu mendapatkan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Bahkan, pasti ada salah satu keluarga yang menolak keras keberadaan mereka. Dan mereka akan melakukan kekerasan untuk mengubah diri mereka. Semua itu hanya akan membuat trauma dan menimbulkan pemberontakan dari kaum LGBT tersebut. Mereka tidak akan berubah, mereka akan semakin memberontak.

Menurut saya, yang harus dilakukan adalah menghormati mereka. Bagaimanapun juga mereka terlahir dari rahim seorang wanita yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki. Itu artinya, mereka terlahir karena kesadaran mereka melakukan hubungan seksual.

Jadi, bagaimana kalau kasus ketika sedang mabuk, orang tidak sadar dan tidak tahu apa yang kita lakukan? Sebenarnya tubuh sangat menyadari apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Coba bayangkan, bagaimana bisa melakukan hubungan seksual tanpa ada kesadaran? Itu sangat lucu.

Mungkin tulisan ini akan menjadi kontroversi. Saya bukan pendukung LGBT juga bukan penolak LGBT. Saya hanya mau hidup saling menghormati dan damai dengan mereka kaum minoritas yang mendapatkan diskriminasi di lingkungannya. Mungkin saja, mereka jauh lebih baik dari kita. Kita tidak pernah tahu... 

Tuhan Sang Maha Pencipta menciptakan semua yang ada di dunia ini pasti dengan tujuan yang indah. Keindahan adalah ketika kita bisa hidup damai dan saling menghormati.

Love Gonna Be True ❤

Sabtu, 02 Juli 2016

Mudik Asyik 2016 (Pengantar)

Ini adalah pengalaman pertama saya dan #DIA mudik naik motor. Bagaimana rasanya mas Marco ? Capek tapi enak kan? Sepanjang jalan orang-orang melihat seperti heran. Mungkin pesona La Poderosa sudah menyihir atau karena bule gila ini.  kayaknya karena bule gila. Ada banyak kendala kami temui di jalan. Si cantik ngambek waktu mau berangkat, lanjut ngambeknya di jalan menuju Borobudur karena lupa kasih lebih banyak pelumas, terus mati lagi karena mesin kepanasan. Setelah sampai di jalan sebelum arah Wonosobo, kami terjebak hujan dan harus berteduh sampai 2x. Sampai akhirnya tiba di Banjarnegara kami mampir ke rumah teman seperjalanan kami untuk istirahat sejenak. Karena terlalu malam dan hujan, kami terpaksa harus menginap di rumah teman kami. Kami sangat beruntung tinggal di sini dengan keluarga yang baik dan ramah. Nanti, kami akan lanjut kembali menuju ke Kota Purbalingga. Doakan kami ya 

Selamat mudik, hati-hati berkendara, patuhi rambu lalu lintas dan selalu tersenyum 
--------

Jumat, 01 Juli 2016

Si Manis Yang Terlalu Manis

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar nama 'JOGJA'? Pasti ada yang menjawab Malioboro, istimewa, kraton, sultan, Jawa, dan masih banyak lagi. Kali ini, bukan tentang itu yang akan saya bahas. Akan tetapi, tentang makanan tradisional Jogja yaitu gudeg. Hampir semua orang tahu tentang makanan khas Jogja ini termasuk saya. Saya sudah pernah coba sebelumnya, pertama kali di Kota Tangerang. Pembuatnya mungkin orang Jogja karena waktu itu saya tidak bertanya. Kesan pertama mencoba makanan ini adalah sangat manis. Jujur, untuk makanan yang biasa dilengkapi dengan nasi dengan rasa yang sangat manis, untuk saya sangat tidak biasa. Karena waktu itu saya coba di kota lain, jadi mungkin rasanya akan berbeda dengan rasa yang ada di Jogja. Di akhir tulisan ini, akan saya beri penilaian menurut lidah saya.

Setelah tinggal di Jogja, tiga kali saya makan gudeg di tempat yang berbeda. Pertama, di daerah Condong Catur. Namanya Gudeg Yu Nem kalau tidak salah, itu ada di utara terminal Condong Catur, kurang lebih 100 meter. Tempatnya selalu ramai, buka sekitar jam 4 sore, tapi kalau terlambat sedikit tidak akan kebagian. Saya pesan satu porsi gudeg lengkap dengan satu potong paha ayam. Rasanya masih manis, tapi ada rasa sedikit asin juga. Lumayan enak untuk lidah saya. Dan kebetulan lapar, langsung habis satu porsi.

Kedua, pengalaman makan gudeg di Jogja yaitu di dekat Tugu Jogja. Namanya Gudeg Mercon. Saya pergi ke sana karena saat itu ada teman saya dari Jakarta datang dan menginap di hotel dekat Tugu Jogja. Dia meminta saya untuk mengantar ke gudeg tersebut. Sebelumnya, saya selalu membaca review sebelum datang ke tempat makan. Bisa dapat di google atau sosial media seperti instagram. Sama seperti review yang saya baca, setelah sampai di Gudeg Mercon, sudah berjejer antrian mengular. Wah, bersiap untuk rela menahan rasa penasaran nih. Tiba-tiba terlintas sebuah pertanyaan, "Seenak apa gudeg ini, sampai banyak orang yang rela mengantri, walaupun tempatnya ada di pinggir jalan?". Setelah lama mengantri, giliran sayapun tiba. Saya tidak tahu bagaimana cara pesan di sana, jadi saya tanya bagaimana untuk mendapatkan satu porsi gudeg di sini. Tapi, apa yang aku dapat? Sangat tidak bersahabat pelayanannya. Saya mengerti, mungkin mereka sudah terlalu banyak pelanggan dan sangat sibuk, jadi pembeli juga harus cepat.
Seporsi gudeg dengan paha ayam sudah saya dapatkan dan ketika saya coba satu suap adalah pedasnya menggelegar. Kalau yang suka pedas, wajib datang ke tempat ini. Saya suka pedas, tapi gudeg ini terlalu pedas untuk saya pribadi. Setelah saya mencoba ini, ternyata gudeg tidak selamanya manis. Kali ini pedasnya jahat.

Kesempatan ketiga saya menikmati gudeg adalah di tempat yang paling terkenal seantero Jogja. Pasti, kalian sudah tahu atau pernah mendengar, atau mungkin pernah membaca tulisan di jalan. Namanya Gudeg Yu Djum. Banyak mobil terparkir di depan restoran ini. Saya pikir, mungkin tempat ini ekslusif. Saya putuskan untuk mencoba gudeg di sini. Harganya sangat berbeda dan lebih mahal dari gudeg-gudeg yang sudah pernah saya coba sebelumnya. Saya juga pesan seporsi gudeg dengan paha ayam. Ketika makanan sudah tersaji di meja, saya langsung mencoba. Mungkin ini yang namanya gudeg asli. Rasanya sangat manis. Hampir seperti cake. Untuk saya penggemar makanan asin dan pedas, mencoba gudeg ini rasanya sangat aneh. Bukan karena tidak enak, tapi lidah saya tidak terbiasa.

Sekarang, saya akan memberikan penilaiannya. 

☆ Tidak Suka
☆ ☆ Biasa
☆☆☆ Lumayan Enak
☆☆☆☆ Enak
☆☆☆☆☆ Super Enak


Gudeg Yu Nem   : ☆☆☆
Gudeg Mercon   : ☆☆☆☆
Gudeg Yu Djum : ☆☆


Selamat mencoba gudeg di Jogja!